Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Kemarin sore sepulang dari kantor, si bungsu (Muhammad
Satrio) menunjukkan luka di pipinya.
Lalu mamanya bertanya “Kenapa Tyo?”
Tyo : “Tadi saya jatuh dari sepeda
dan masuk ke got mama, tadi saya hindari bentor dan motor” (saat ini dia lagi
belajar naik sepeda, got=selokan dan bentor=becak motor)
Mama : “Kamu tidak menangis ?”
Tyo : “Khan mau pintar naik sepeda, jadi
kalo jatuh tandanya mau tambah pintar. Dan untungnya mama, gotnya kering”
Saya : “Loh koq untung? Bukannya kamu
jatuh masuk got”
Tyo : “Iya, coba kalo banyak airnya,
badan Tyo bisa bau”
Kami semua tertawa....
Saya ingat sekali sekitar satu minggu
yang lalu, saat pertama kali dia tunjukkan lukanya karena jatuh saat belajar naik
sepeda sambil menangis, “Papa... lihat kaki Tyo berdarah, tadi jatuh dari
sepeda...”
Lalu saya tenangkan dia, “Kalo mau
pintar, harus juga merasakan jatuh dulu, jadi nanti Tyo tahu bagaimana hal itu
tidak terjadi lagi. Semakin banyak jatuh, maka semakin pintar nantinya”. Saya
coba ajarkan dia bahwa untuk berhasil harus juga tahu gagal karena apapun yang
kita lakukan hanya ada 2 resiko yaitu GAGAL atau BERHASIL, tapi kalo tidak
mau melakukan hanya ada 1 resiko "GAGAL sebelum MENCOBA".
Ada pelajaran penting di sore ini yang
saya tangkap dari pembicaraan kami, dia siap gagal dan bangkit dari
kegagalannya lalu apapun yang terjadi dia selalu berfikir positif (masih
untung).
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Heri Suryadi
085255144755082188118828
Pin 214f0727
http://www.dbc-network.com/?id=HSuryadi
0 komentar:
Post a Comment